Kamis, 29 Desember 2011

Have you found your passion?


Nugie - Lentera Jiwa

Aku inget video ini dulu ditayangin sama mas-mas psikolog dari Unair waktu aku masih awal-awal masuk pcpt. Waktu itu kelas kami dikasih semacam bimbingan motivasi gitu, mungkin karena guru-guru ngliatnya kami belajarnya masih keteteran dan belum ada semangat sama sekali buat mengejar cita-cita.
Setelah nonton video ini, kami langsung kayak 'terbangun' gitu dari segala kegelapan duniawi masa SMA. Kami sadar, *passion itu penting. Kita nggak bisa sembarangan milih suatu jurusan di kuliah nanti hanya karena jurusan itu eksis, keren, dan prestige nya tinggi. Sekali lagi, enggak. Ini berhubungan dengan masa depan. Kenapa kita harus memaksakan untuk menjadi sesuatu kalo sesuatu itu sebenernya bukan passion kita? Kerjakan saja apa yang kamu suka. Tekuni apa yang kamu mampu. Buatlah kuliah itu menyenangkan, sehingga nanti pas udah lulus kita bisa enjoy dalam bekerja.
Buat temen-temenku yang lagi galau milih jurusan buat kuliah, tentuin lagi passion kalian. Pikirin mateng-mateng. Insya Allah, kalo kalian udah nemuin passion masing-masing, jalan kalian menuju kesana bakal dimudahin kok.
Semangat ya!

*passion: kegemaran, kesukaan, minat





PRIDE!
cc: Senior-senior CE ITS dan pasukan cowok CE 2011

Rabu, 28 Desember 2011

Duet

Suatu hari, mas Leo, kakak kelasku SMA, bilang ke aku."Shin, bukaen blogku yoo". Tanpa curiga, aku buka blognya. Ada satu postingan baru gitu, fresh, dan sukses bikin aku ngakak kepingkel bacanya =))

"Saya bikin kesalahan lagi sepertinya,haha. Hidup gak pernah nggenah ya kayak saya ini cuman bisa memalukan saja. Kemarin pertama kalinya saya nyanyi buat band, ngisi acara yang dihadiri lebih dari 100 pasang mata. Kan gak biasa aja nyanyi sendiri gitu tapi aku ya nekat aja. Dan hasilnya buruk. Ini gara- gara saya bingung sama micnya. Harusnya pakai mic yang bukan wireles soalnya micnya cacat gak nyatu sama musik. Jadi ya suaranya kejar - kejaran sama musik #mentolo. Tapi yang aku mangkel, dari semua yang tampil saat itu kenapa waktu saya aja pake mic yang wireles dan yang lain nggak? kenapa ha?
Penyesalan sih ada, tapi ya maklum ini pertama kalinya nyanyi sendiri di depan umum kan biasanya kroyokan. Jadi tau gimana rasanya jadi si Shinta waktu dia nyanyi pelan - pelan saja :)). Itu gak gampang!!!!! Maju gak pake nyanyi aja udah deg deg ser apalagi ini pake nyanyi." 
Reblogged from here

Aku ngakak kepingkel gara-gara jadi inget pas dulu kelas 1 SMA aku pernah nyanyi di Smasa dan itu adalah salah satu momen ter-awkward yang pernah terjadi dalam hidupku (nih ada ceritanya disini). Dan Mas Leo adalah salah satu saksi dari kejadian mengenaskan yang terjadi di lapangan smasa hampir dua tahun yang lalu itu. 
Nah, setelah aku baca postingannya Mas Leo dan sukses ngetawain dia, kami berdua kemudian menggalau. Mungkin ngrasa memiliki persamaan nasib kali ya. Sampe-sampe kami berdua, saking galaunya, berambisi tinggi untuk berduet dalam event-event besar smasa seperti reuni akbar, ulang tahun smasa, atau bahkan pas ulang tahun Mam Wetty(?). Entahlah. Tapi yang jelas, kami berdua masih menunggu saat yang pas buat berduet. Tunggu kami, dunia :)))))

Life is not about waiting the storm to pass. It is about dancing in the rain.”
Ah, musim hujan. Aku selalu suka hujan. Ada romantisme tersendiri dari hujan, entah kenapa, mungkin datang dari percampuran antara cemas menemukan tempat berteduh, pengharapan melihat pelangi pas hujan selesai, dan merenung sendiri dari balik kacamata yang berembun. Hujan membawa itu semua: cemas, harap, dan perenungan.
Aku suka hujan. Aku suka menyetir mobil di bawah hujan sambil melamun, melihat jalanan melalui kaca yang dipenuhi oleh titik-titik air. Lalu aku menghapusnya dengan wiper, yang tentu saja percuma, hanya untuk melihatnya basah kembali: setitik demi setitik demi setitik demi setitik… hingga aku menghapusnya lagi. Dan ulangi. Lalu aku menyetel radio, bernyanyi sumbang, yang tersamarkan oleh bunyi kaca yang ditempa air. Aku suka tidak bisa mendengar suaraku sendiri. Aku suka dibungkam tanpa sengaja.
Aku suka hujan. Terutama aku suka bau air yang bercampur dengan tanah, bau lumpur samar itu. Aku selalu menciumnya dengan brutal, menghirup dalam-dalam dan menahan napas, supaya tidak terlupakan oleh bau yang lain. Aku ingat, sewaktu masih kecil, aku selalu suka menari di bawah hujan, teriak bersama teman-teman dan mengecap rasa asin yang mampir di bibir. Dan ketika keesokannya harinya meriang? Aku gak peduli.
Tapi aku selalu takut dengan badai. Dengan kemampuannya untuk merusak, menghancurkan yang telah ada. Menyapu bersih apa yang pernah aku bangun. Menelan semuanya dalam satu kali jentikan jari, atau kurang. Badai dengan angin kencang, petir nyaring, dan kilatan yang menyilaukan mata. Badai bisa membuat orang hilang. Badai bisa membuat orang bimbang. Badai bisa, menyesatkan.
Dan ketika badai semacam itu datang,
yang diperlukan hanyalah keberanian untuk menari di bawah hujan.
Hei, kamu. Pegang tanganku.
Kita menari bersama. Ya?

Amazing 2011


Persiapan WP K-48 @ Lapangan Perpus ITS


 Wisuda K-47 @ Kampus Teknik Kimia ITS

Jalan Sehat Dies Natalis 51 ITS @ depan Stadion ITS


Ami's 18th Birthday @ Futsal Marina Keputih
 
 Training DEBT @ E-401 Gedung E Tekkim ITS

About my 17

17 years old.
Jujur, saya udah lama nungguin umur ini. Katanya, kalo udah umur 17 kamu bisa ngerasa merdeka sebagai manusia. Bisa punya ktp, punya sim, boleh nyetir, boleh nonton film 17+....OKE RANDOM. Intinya dianggep dewasa lah heheh
And now, I'm already 17. Waktu kecil aku bayangin bakal ngrayain sweet seventeen waktu kelas 3 SMA (dengan segala perhitungan di masa kecil bahwa taun 2011 aku masih kelas 3 SMA). Tapi takdir berkata lain. Tahun 2011 aku udah jadi mahasiswa. Jadi dulu pas SMA aku mikir, gimana ya rasanya ngrayain sweet 17 di tengah temen-temenku yang lebih dewasa dari aku? Oke, itu pemikiran yang ngga nyantai sebenernya. Cuman pas itu aku ga kebayang gitu lho, menjadi yang muda di antara teman-temanku nanti. Wekekek
Pas aku masuk ke Tekkim, aku masih 16 tahun. Aku gak pernah mbongkar umurku yang sebenarnya. Tapi lama-lama kebongkar, mungkin temen-temenku ngintip dari buku angkatan. Mulai sejak itu aku jadi bahan poyokan anak-anak seangkatan. Dianggep masih kecil lah, masih belum baligh lah, apa lah, pokoknya diejekiiiiin mulu. OH YA! KTP juga menjadi masalah paling kompleks waktu aku belum genap 17 tahun. Anak-anak tuh sukanya ngejekin karena aku belum punya KTP. Hampir tiap hari diejekin gara-gara masih umur 16 dan blablabla-_-
Pas hari ulang tahunku, aku dikasih surprise sama mereka di sekitar jam 9 malem. Bayangin, aku ulangtahunnya dari pagi, dikasih surprisenya baru malemnya?! #okeabaikan. Mereka sengaja bikin aku ngambek hari itu hmmm. Tapi tau-tau anak-anak keluar dari balik mading internal sambil bawa kue dan itu suasananya gelap jadi rada so sweet gimana gitu. Huaaaa lilinnya 17!! Udah gitu ada tulisannya,

Happy Birthday
17th
SHINTA KTP

-___- oke. Thanks so much buat kuenya, 2011! Walaupun pada akhirnya gak ada yang sempet makan itu kue gara-gara habis buat tumplek-tumplekan di sebelah O-101.
Setelah aku genap 17 tahun, aku ngira ejekan buat aku akan segera berakhir. Tapi ternyata enggak, malah makin parah-_- Hffff kesel sih, tapi ambil positifnya. Kali aja mereka saking sayangnya sama aku gitu makanya gak berhenti ngejekin aku :''3 *disiram pake nira tebu*.

Selasa, 20 Desember 2011

Asiknya jadi Mahasiswa

Kuliah.
Dulu, waktu masih SMA, aku ngebayangin kuliah itu serem. Kuliah adalah masa-masa banyak kegiatan, ngerjain tugas sampe subuh, begadang tiap hari, dan menjalani ospek yang menyeramkan.
Sekarang, waktu udah jadi mahasiswa, aku berani bilang bahwa...KULIAH ITU KEREN, BOS!
Yeah, kuliah di tempat yang namanya ITS, apalagi jurusan Teknik Kimia, adalah sebuah kesempatan luar biasa buat aku. Nggak pernah nyangka bakal nglanjutin studi di institut. Dulu ibu nyuruh aku kuliah di FKG UA, tapi gak sesuai sama passion ku. Sekarang di Tekkim ITS aku ngedapetin banyak hal baru, dan kalian harus tau bahwa apa yang udah aku dapet disini semuanya luar biasa!
Di sini kami diajari untuk kenal dengan semua teman seangkatan. Awalnya sulit banget buat kenal sama mereka. 187 orang, dengan pribadi yang berbeda, asal daerah yang berbeda, budaya yang berbeda. Tapi justru itu seninya, bro. Aku sempet takut gak bakal punya banyak temen di Tekkim. Tapi justru sebaliknya lhoooh. Mereka welcome sekali sama aku. Malah aku bisa belajar banyak hal dari mereka. Akhirnya sekarang aku sangat sangat sangat enjoy sama temen-temen seangkatanku, angkatan 2011 :)
Selain itu, di sini kami diajari untuk berpikir kritis, punya inisiatif, bisa jadi pribadi yang solutif juga. Dulu aku orangnya diem, jarang banget bisa mengungkapkan pendapat. Nah, kalo di kampus, menjadi orang yang aktif adalah sebuah kewajiban. Akhirnya sekarang aku mulai rajin ngungkapin pendapat, bahkan mungkin termasuk golongan orang cerewet di angkatan.
Sama sekali nggak ada kata menyesal kuliah di ITS. Di mana lagi kamu bisa nemuin temen-temen seangkatan yang kompak dan saling kenal satu sama lain selain di sini? Di mana lagi kamu bisa nemuin keluarga kedua yang care sama kamu selain di sini? Di mana lagi kam bisa ngrasain dahsyatnya pengkaderan dan memetik manfaat-manfaatnya selain di sini? Dan di mana lagi kamu bisa ngrasain indahnya kehidupan jadi mahasiswa selain di sini? Aku sudah membuktikannya, guys! Dan, insya Allah, aku masih punya empat tahun lagi buat ngrasain kehidupan kayak gini.
I do really love you, Tekkim ITS 2011 ☺

Thai Life Insurance

You should have your tears down when you're watching this video :')